Walaupun Sudah Di Tetapkan Daerah Tanggap Bencana , Pemprov-su Tunda Kunjungannya Ke Benteng Jebol Di Labura.
Labura (PKR) -
Masyarakat Desa Sialang taji Kecamatan Kualuh Selatan Kab. Labura yang mayoritas petani / pekebun awalnya merasa tersanjung akan perhatian Bapak Gubernur Sumatera utara Edy Rahmayadi yang informasinya berencana mengirim tim Pemprovsu dalam rangka kunjungan ke lokasi Benteng Sei Kualuh seputaran kilang samin yang berulang kali jebol dengan kondisi yang cukup panjang.
Sebab bila di biarkan terlalu lama tentu sangat berdampak kepada bencana banjir yang berkelanjutan bagi warga setempat , tapi akhirnya berbagai elemen masyarakat merasa kecewa akibat pihak Pemprovsu diketahui membatalkan kunjungan tersebut yang sebelumnya telah di sepakati.
Adapun yang berencana turun ke lokasi Benteng jebol Sei Kualuh tersebut dari pihak Pengprov- su adalah Dinas PUPR ,Inspektorat , Balitbang ,BPKAD , BPBD dan Biro Hukum. di dampingi oleh BPBD Labura dan UPTD PUPR Rantau Prapat.
Seperti di ketahui sesuai surat no : 005/ DPUPR-SDA / 2247/ 2023 tanggal 4 April yang ditandatangani oleh Kepala Dinas PUPR Sumut Ir. Bambang Pardede, M. Eng, tentang pelaksanaan kunjungan bersama antar dinas. seharusnya kunjungan bersama dilakukan pada Kamis 6 April 2023 tapi gagal.
Sebelumnya, Bupati Labura Hendriyanto sitorus juga pernah menerbitkan surat bernomor: 360/ 3195/ BPBD/ 2022 perihal permohonan bantuan penanganan banjir di Labura kepada Pemprov Sumut.
Paling tidak seyogyanya pihak, Pemprov Sumut yang di pimpin Edy Rahmayadi sudah dapat merespon hal ini dengan cepat, sebab kondisi areal benteng dekat pemukiman masyarakat sudah ditetapkan sebagai areal darurat bencana, sepatutnya tidak ada alasan untuk menunda-nundanya karena ini terkait dengan bencana,” sebut alumnus Lemhanas RI tahun 2011 serius.
Kendati ada rasa kecewa dengan batalnya kunjungan bersama ke lokasi tanggul Sei Kualuh yang jebol, namun Zulfi tetap optimis dan masih berbaik sangka kepada Pemprov Sumut, sebab tidak mungkin Gubernur yang Basicnya TNI, tidak melihat penderitaan masyarakatnya yang ada di Desa Sialang taji Labura.
Kalaupun memang Pemprovsu tidak perduli dengan kondisi darurat seperti ini sungguh ini sudah zholim dan keterlaluan kalilah itu, atau mungkin saja beliau saat ini sedang terpapar dengungan virus dari suara-suara dan irama tak sehat dari para pembisik beliau,” sebut Zulfi sambil tersenyum.
Disampaikannya , pada bulan yang penuh berkah ini tentu kita memiliki satu keinginan yang mulia yakni bagaimana derita yang di alami warga khususnya di Desa Sialang Taji akibat dampak jebolnya tanggul sungai yang sudah hampir 3 tahun ini secara beruntun dapatlah segera teratasi dan setidaknya kita berharap menjelang lebaran yang fitri ini tidak terjadi banjir lagi di lokasi tersebut.
Menjelang lebaran 1444 H , 2023 Masehi yang sudah di ambang pintu , semoga tidak ada curah hujan yang tinggi, sebab dikhawatirkan luapan air sei Kualuh akan berakibat pada bencana banjir yang dapat memutus akses jalan lintas penghubung antara Kecamatan Kualuh Leidong, Hilir, Hulu dan Kualuh Selatan.
Ditambahkan Zulfi lagi, semoga menjelang lebaran ini tidak terjadi banjir disana, sebab kondisi itu akan membuat adanya warga masyarakat terisolir dan akan menyulitkan perantau yang ingin mudik ke kampung saat lebaran nanti,”terang Zulfi sosok putra Kualuh Hilir tersebut.
Sementara itu Kaban BPBD Labura, Abdi Yoso saat dikonfirmasi, Jum’at (07/04) membenarkan prihal batalnya kunjungan bersama tersebut.
“Benar batal kunjungan itu , padahal telah kita persiapkan seluruhnya, sampai alat transportasi air berupa perahu telah disiapkan, untuk memudahkan tim Pemprovsu agar dapat melihat dengan jelas bagaimana kondisi tanggul Sei Kualuh yang jebol,itu.” ujar Abdi.
Pada ketika itu katanya, berdasarkan keterangan Kepala UPTD.PUPR Rantau Perapat, Wijaya Hasmiri, kunjungan bersama tersebut akan dilakukan minggu depan, menunggu jawaban konfirmasi kesiapan untuk hadir meninjau lokasi dari pihak Dinas BPKAD Provinsi Sumut.(Darwin).
Tidak ada komentar