Tinggalkanlah Oleh Mu Riba Jika Kamu Benar-benar orang Mu'min (beriman)






Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,..



Kepada Sahabat dan Sdra/i kami para guru kami orang tua kami para Bapak/Ibu para pejabat pemerintah selaku pelaksana amanat UU dan para Ulama-Ulama kami sebagai pelaksana penyeru  warisan dari para Nabi2 sebab para Ulama itu adalah pewarisnya nabi kami berkeyakinan para ulama  sudah barang tentu berkomitmen dan sepakat untuk  menjauhi riba. 



Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kepada kita nikmat Islam dan Iman sehingga dengan adanya demikian itu kita tergolong orang yang bertaqwa dan terhindar dari semua keburukan baik keburukan di dunia maupun keburukan di akhirat kelak. Aamiin.



Pada kesempatan kali ini ijinkan kami menyampaikan beberapa point penting dalam memaknai atau menentukan sikap kita dalam menjalankan ibadah puasa pada bulan ramadhan ini. Sebab rukun puasa adalah rukun Islam yang ketiga dari lima rukun Islam.



Kali ini kita bercerita dari hasil mengutip  sebuah Kitab yang bernama "Petunjuk Kejalan Yang Lurus" 


Didalam kitab itu  tertulis yang mengatakan Tinggalkanlah Oleh Mu Riba Jika Kamu Benar-benar orang Mu'min (beriman). 


Hal ini dikatakan oleh Allah SWT didalam Al Qur'an pada Surat Al-Baqarah  Ayat 278. 


"Wahai orang-orang yang beriman Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman". Al Baqarah (278)



Di Surat Ali Imron Ayat 130 Allah SWT berfirman.



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ الرِّبَا أَضْعَافاً مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ . وَاتَّقُواْ النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir." (Qs. Ali Imron ayat  130).


Rasulullah Saw bersabda:

Bahwa Rasulullah Saw mengutuk pemakan riba dan yang memakannya dan penulisnya dan saksi-saksinya, dan mereka sama-sama (H.R. Muslim).

Lantas bagaimana Sdra2 ku memaknai Bulan Ramadhan ini dengan amalan-amalan kebajikan. Melaksanakan Perintah Allah dan Menjauhi Larangan-larangannya sedangkan riba adalah perintah Allah yang harus dihindari dan harus dilaksanakan perintah ini. Pada intinya jika kita masih melakukan riba berarti kita bukanlah orang yang bertaqwa kepada Allah. 


Sebab dalam Al Qur'an surat Ali Imron tadi sudah sangat jelas menyebutkan kepada orang beriman agar tidak melakukan riba dan bertaqwa lah kepada Allah agar mendapatkan keberuntungan selamat kan lah dirimu agar terhindar dari api neraka. 

Untuk menjaga kesucian ibadah kita untuk menjaga kebaikan kita maka jauhi lah Riba. Ingatlah, " Allah membolehkan jual beli tapi mengrahamkan riba". 


Dan perlu kita ketahui lagi bahwa 


Dalam hadits, Nabi Muhammad Saw  juga memerintahkan agar seorang muslim menjauhi riba. Riba termasuk salah satu dari tujuh dosa besar. Nabi SAW bersabda: 

اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ ‏"‏‏.‏ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا هُنَّ قَالَ ‏"‏ الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ ‏"‏‏

"Jauhi tujuh hal yang membinasakan! Para sahabat berkata, "Wahai, Rasulullah! apakah itu? Beliau bersabda, "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa haq, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang dan menuduh wanita beriman yang Ialai berzina" (Muttafaq 'alaih). 

Selain itu,  Dosa riba setara dengan perbuatan dosa seseorang menzinahi ibundanya. Diriwayatkan dari Baraa' bin 'Azib RA bersabda: 

 الرِّبا اثنان وسبعون بابًا أدناها مثلُ إتيانِ الرَّجلِ أمَّه "Dosa riba terdiri dari 72 pintu. Dosa riba yang paling ringan adalah bagaikan seorang Iaki-Iaki yang menzinai ibu kandungnya." (HR Thabrani). 



Dosa riba Lebih besar dari zina. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda: 

إن الدرهم يصيبه الرجل من الربا أعظم عند اللهفي الخطيئة من ست وثلاثين زنية يزنيها الرجل "Sesungguhnya satu dirham yang didapatkan seorang Iaki-laki dari hasil riba Iebih besar dosanya di sisi Allah daripada berzina 36 kali." (HR Ibnu Abi Dunya).



Nah, persoalan nya sekarang bagaimana kita mensiasati masyarakat Sumut agar terhindar dari Riba dan tidak terikat kepada Perbankan Konvensional.. 


Sebab bunga bank konvensional adalah riba Hal ini berdasarkan ijmak ulama sejak 1976 sampe sekarang. 



Tentunya ini menjadi PR kita menjadi kewajiban kita bersama dan harapan kami kepada Bapak /Ibu para Mubaligh, para Ustadz Ustazah kiranya senantiasa menyampaikan kepada Ummat Islam agar tidak terkurung dalam ekonomi riba akan tetapi bertahan didalam ekonomi Syariah.



Semoga kita semua dapat melaksanakan apa yang telah dituliskan kepada kita dan semoga kita menjadi orang yang beriman dan bertaqwa dengan tidak pernah sekalipun menyentuh riba dan bahkan hendaknya kita lah salah satu orang yang mengkampanyekan kepada Ummat Muslim lainya agar menjauhi riba. 


 
Bagi saudara/i kami yang telah sedang terkurung dalam riba ayolah bertaubat dan kami selalu berdo'a semoga Saudara/i kami dapat keluar dari kurungan riba tersebut dan kami selalu berdo'a semoga Allah memberikan dan membimbing kita ke  jalan yang diridhoi nya. Aamiin ya rabbal alamin.


Atas kekurangan berkenan nya penyampaian ini kami mengucapkan mohon ma'af yang sebesar-besarnya doa kami selalu kepada kita semua semoga kita tergolong orang yang senantiasa berpegang teguh kepada perintah dan larangan didalam kita Al-Qur'an dan hadist. 





Demikian kami sampaikan semoga ada manfaatnya kepada Kita semua lain waktu akan kita bahas lebih dalam lagi apa itu yang dikatakan Ekonomi Syariah dan apa itu yang dikatakan Riba. 



Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh




Penulis :

Darwin Marpaung
Sekretaris Daerah Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (DPD JBMI) Kabupaten Labuhanbatu Utara

Direktur Investigasi dan Litbang Iqtishad Consulting, Lembaga Pendidikan Perbankan Syariah.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Petrovich9. Diberdayakan oleh Blogger.