KETUA LSM INSANI CABANG ASAHAN LAKSANAKAN DAKWAH BIL HIKMAH (BIL HAL)




Tanjung Balai (PKR) - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Indevenden Solidaritas Anak Negeri Cabang Asahan (LSM Insani), Hasym Ashari didampingi Sekretaris Solahuddin dan pengurus lainnya melaksanakan Gotong Royong Jumat Bersih, Jumat dan Sabtu 18 November 2022 di desa Bagan Asahan Baru Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan.


Kegiatan Gotong Royong yang dicanangkan dan dilaksanakan Ketua Lsm Insani ini adalah merupakan wujud kepedulian, ke prihatinan rekan-rekan yang terhabung dalam wadah ini terhadap lokasi dan lingkungan tempat tinggal mereka dimana parit batu tumpat dan dimasuki sampah, oleh karena itu kami sepakat untuk melakukan pengorekan parit batu atau saluran drainase di sepanjang jalan Desa Bagan Asahan Baru.



Pelaksanaan Gotong Royong ini tanpa di ikuti dan dihadiri oleh personil Pemerintah Desa maupun Kecamatan, ucap Hasym kepada Wartawan.
Hasym juga sebelumnya sudah memberitahukan kepada Perjalanan terkait tapi minim kepedulian dan perhatian pemerintah desa maupun kecamatan terhadap kondisi Desanya.Seharusnya Perangkat Desa maupun kecamatan cepat respon terhadap kondisi lingkungan dimana sampah banyak berserakan, parit batu tumpat dan apalagi desa ini dekat dengan Pajak/pasar sebagai tempat transaksi perekonomian.

"Coba bapak lihat kondisi sampah yang menumpuk sudah beberapa minggu bahkan bulanan tidak diangkat dari tempat sampah yang telah disediakan" ucapnya sambil menunjuk sampahbyang menumpuk dekat pajak/pasar. Sudah sewajarnya Pemerintah Desa maupun Kecamatan ndan Dinas Kebersihan mengangkat tumpukan sampah ini setiap hari. Ini malah seminggu bahkan berbulan bulan baru diangkat itupun ketika kita peringatkan kepada pejabat di desa baru ada inisiatif untuk mengangkutnya,tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan biarlah ini menjadi Dakwah Bil Hal kami sebagai Pengurus Lembaga, sebab sudah dua kali kami berikan contoh bergotong royong dikampung ini dalam hal mengangkat sampah dan mengorek.Saluran parit yang tersumbat, semoga hati dan pikiran mereka yang telah diberikan amanah tergugah dan peduli di lain waktu nantinya.



ini juga merupakan  cara kita berdakwah, melalui Hik mah atau Bil Hal kepada seluruh lapisan masyarakat di desa ini, sebab metode atau cara-cara yang bijak, penuh dengan kelembutan, yang mampu memberikan dampak positif terhadap sasaran dakwah atau masyarakat, ucapnya lagi.
Dakwah bukan dengan mencari maki dan ucapan-ucapan yang kasar dan yang perlu disadari, bahwa tutur kata dan bahasa yang santun hanya akan dimiliki para pengembang dakwah apabila mereka selalu menambah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu baik yang berkaitan dengan saqafah islamiyah, maupun pengetahuan tentang kemanusiaan dan sosial masyarakat, tutur Hasym yang juga sebagai guru mengaji di desa tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Umum DPP LSM INSANI PUSAT, Ahmad Effendi, Sibarani, S.Ag saat dimintai keterangan terhadap kegitan Angggotanya mengatakan bahwa Kegiatan Gotong Royong Jumat dan sabtu bersih yang dilaksanakan Lsm Insani Kabupaten Asahan juga meng amini bahwa Dakwah Bil Hal yang dilaksanakan Ketua Lsm Insani Asahan  bahwa setiap da'i atau insan dakwah harus memiliki fiqhud din dan fiqhun nas (pemahaman yang benar terhadap ajaran agama dan terhadap sifat serta karakter manusia).



Tentang fiqhun din, Sibarani menjelaskan sudah tidak perlu kiranya ditegaskan lagi bahwa untuk para pengembang dakwah harus memahami benar-benar risalah yang hendak diteruskan.
Mengetahui isi dan bidangnya memahamkan saripati dan jiwanya.
Sedangkan fiqhun nas, Sibarani menyatakan logis bisa seorang da'i atau insan manusia harus memahami unsur fitrah manusia, sifat-sifatnya, tingkah lakunya, alam pikiran dan alam perasaan masyarakat yang dihadapinya.

Ia juga mengatakan
Setiap Insan manusia adalah Da'i tidak boleh memberi beban kepada penerima dakwah atau masyarakat dengan beban atau tugas yang tidak mampu dipikulnya, atau menjadikan dirinya sebagai perbandingan dan tolak ukur, dakwah harus dilakukan dengan nasehat atau pengajaran yang baik serta contoh.
Artinya nasehat yang dapat masuk ke dalam hati dan ini akan tercapai jika dilakukan dengan lemah lembut, tanpa kekerasan.Tanpa memerintahkan bertobat, tanpa menyingkap dan mengungkit-ungkit kesalahan dan dosa yang dilakukan meski dengan tujuan yang baik serta harus memahami dan menyadari keadaan pihak lain dan bersabar dalam menghadapinya.
Tidak boleh putus ada dan harus berlapang dada. Ini semua termasuk dalam kerangka taqwa kepada Allah dalam berdakwah dan ihsan (berbuat baik) kepada penerima dakwah atau masyarakat.(AES/Hasyim)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Petrovich9. Diberdayakan oleh Blogger.