GEMPA-SU : Mandailing Natal berduka dampak penebangan Hutan
Mandailing Natal (PKR) - Aki Sastra Siregar Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Peduli Aset Sumatera Utara (PP GEMPA-SU) kita berduka atas terjadinya banjir di perbatasan Desa Sitinjak dan Desa Bulu Soma kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, berdasar informasi dilapangan yang ditemukan banyaknya meterial-material kayu dan batu yang menutupi badan jalan sehingga mengkibatkan arus lalu lintas dari penyabungan ke Natal lumpuh total, Syukurnya tidak ada korban jiwa dan banjir tidak sampai ke pemukiman warga.
Bencana banjir sering sekali melanda Mandailing Natal, kita sering bertanya-tanya ada apa? Mengapa tidak ada perubahan yang dilakukan pemerintah?, berdasarkan informasi kawan-kawan yang ada di Mandailimg Natal banyak penebang Hutan secara liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang kita ketahui fungsi hutan menyerap dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak ketika hujan lebat terjadi. Namun ketika hutan digunduli, hal ini tentu saja membuat mengganggu aliran air dan menyebabkan air menggenang dan mengakibatkan banjir. Dimana kebijakan Bupati Mandailing Natal terhadap oknum-oknum yang berani menebang hutan secara liar demi keuntungan pribadi, dugaan kami apakah Bupati Mandailing Natal ikut serta dalam kegiatan tersebut demi memperkaya diri dan apakah Bupati Mandailing Natal menjadi beking oknum-oknum tersebut?, Ungkap Aki Sastra Siregar (Ketua Umum PP GEMPA-SU).
Perilaku ini sangat tidak mencerminkan seorang pemimpin daerah, seolah-olah menutup mata apa yang tetjadi didaerahnya, kami meminta Kapolda Sumatera Utara dan Kejati Sumatera Utara agar memeriksa Bupati Mandailing Natal diduga adanya berkerjasama dengan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dalam penebabgan Hutan di Mandailing Natal serta meminta Gubernur Sumatera Utara agar menegur Bupati Mandailing Natal karena tidak menjalankan tugasnya secara benar dalam pembangunan infrastruktur jalan di Mandailing Natal(red)
Tidak ada komentar