H. Albiner Sitompul Syiar Agama Seputar Tarekat Naqsyabandiyah Syekh Ibrahim Sitompul
PADANG SIDEMPUAN II Pilar Keadilan Rakyat II 20 II 04 II 2022 II
Dalam rangka FGD (Focus Group Discussion) tokoh Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) H. Albiner Sitompul memaparkan buku yang baru selesai ia tulis di hadapan para pembedah dan pembanding di Kampus Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Padang Sidempuan, Rabu (20/4/2022.
Diketahui dalam paparannya Albiner Sitompul dalam kegiatan FGD tersebut mengutip judul buku yang ia tulis yakni, “Tarekat Naqsyabandiyah Tuan Syekh Ibrahim Sitompul, dalam Perjalanan Sufi Tanah Batak Dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia”.
Adapun nama-nama pembanding dan pembedah dalam kegiatan itu yakni, Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang M.Ag sebagai Rektor Bidang Pendidikan, Prof. Dr. H. ibrahim Siregar, MCL membidangi hukum, Dr. Erawadi, M.Ag di bidang sejarah dalam perlawanan penjajah belanda, kemudian Dr. Anhar MA membidangi filsafat dan tasawuf, Dr. Ikhwanuddin Harahap, M.Ag membidangi sosial kemasyarakatan, kemudian Dr. Armyn Hasibuan M. Ag membidangi Tasawuf, Dr. M. Arsad Nasution M.Ag membidangi hukum, Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe S.Ag, MA dibidang tasawuf ekonomi, Dr.Fauziah Nasution M. Ag di bidang dakwah dan terakhir yakni Dr. Zainal Efendi Hasibuan MA membidangi organisasi politik.
“Buku tersebut memiliki 8 bab kemudian didalam bab 1 tertuang tentang potret perjuangan JBMI dan Syeikh Ibrahim Sitompul,” ujar mantan ajudan Presiden ke tiga itu.
Dikatakan Albiner, Bahwa Tuan Syekh Ibrahim Sitompul belajar tarekat naqsyabandiyah serta melakukan perjalanan sufi di tanah batak dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Sebelum Syekh Ibrahim Sitompul masuk agama islam ia memiliki nama Sionggang Oppu, ia belajar agama islam dari gurunya tuan syekh tengku abu menasah kumbang di aceh. Lalu ia belajar tarekat Naqsyabandiyah di Makkah dan Madinah pada abad ke-18,” papar Albiner.
Dalam kesempatan itu juga Albiner memapaparkan bahwa keseharian Syekh Ibrahim Sitompul merupakan seorang pedagang dan ia berdakwah agama islam melalui metode dalihan natolu serta membangun persatuan, sehingga tidak terjadi kontra di kalangan masyarakat yang masih menganut agama lain.
Sementara salah seorang pembedah atau pembanding Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe S.Ag, MA dibidang tasawuf ekonomi menyampaikan apresiasi terhadap Albiner Sitompul yang baru saja selesai menulis buku tentang Tuan Syekh Ibrahim Sitompul.
“Albiner Sitompul merupakan seorang prajurit, bukan salah seorang penulis jadi kalau beliau mahir dalam senjata ya wajar saja karena ia seorang prajurit, namun beliau mampu melakukan trobosan dengan cara menulis sangat lah kita apresiasi karyanya ini,” pungkasnya.
Pantauan awak media di lapangan hingga pukul 17:25 WIB kegiatan FGD tetap berlanjut dan akan di tutup nantinya sampai kegiatan buka bersama. (Red)
Tidak ada komentar